Senin, 27 Mei 2013

IBU MELAHIRKAN MAJIKAN


B

anyak dari mereka, entah disadari atau tidak menempatkan posisi seorang ibu seolah-olah seperti bukan ibu tetapi seolah-olah ibu adalah MAJIKAN yang setiap saat bisa disuruh-suruh untuk melakukan aktivitas anak-anaknya. Hal ini, tentunya sangat tidak wajar dan tidak pantas untuk dilakukan seorang anak. Anak dengan semena-mena menyuruh ibu untuk siap melayani aktivitas apapun yang dilakukan anak, namun apakah ANAK pernah sadar akan hal itu. Saya yakin dan percaya hal ini tidak disadari oleh mereka (ANAK). Apakah anak dilahirkan ibu untuk menjadi majikan yang setiap saat disuruh-suruh ???

TIDAKKK…

Ibu adalah seseorang yang hanya memiliki kuwajiban melahirkan, mendidik dan merawat BUKAN MELAYANI.

Anak menyuruh ibu memasak ini, memasak itu dan ketika tidak selera Ibu dengan mudah kita marai, bahkan diolok-olok. Hal ini jelas sangat tidak PANTAS dilakukan oleh seorang anak. Bahkan, yang lebih ironi lagi ibu harus mencucikan, menyetrika baju seorang Anak, momong cucu dengan alasan anak tidak punya waktu karena bekerja. Lha lantas kapan Ibu menikamati masa-masa bahagianya Kenapa kita tidak mau berpikir luas,,, kenapa ibu HARUS diperlakukan seperti itu. Apakah hal itu tidak kebalik dengan peran Kita..??? Yang justru seharusnya Anak melindungi, membantu dan membahagiakan. Tapi apa yang terjadi,,,,?? Apa realitanya..???

Sungguh kejam KITA…!!!!!

sadarlah KAWAN ibu BUKAN BUDAK, dan KITA bukan MAJIKAN. Maka ubahlah pemikiran KITA … posisikan IBu selayaknya IBu….

 

 

……………..@@@ >Renungan seorang ANAK <@@@....................

Selasa, 16 Oktober 2012

STRES...... LEWAT


MENGATASI STRES DALAM DIRI INDIVIDU

            Mendengar kata stress, seringkali kesan yang muncul dalam benak kita adalah orang yang terganggu jiwanya ( gila ) atau tidak waras. Padahal yang sebenarnya adalah tidak seperti itu. Stress dalam arti yang sebenarnya adalah tekanan, bisa berupa tekanan fisik ( stress fisik ) dan tekanan psikis ( stress psikis ). Stress fisik terjadi akibat tekanan yang berlebih terhadap fisik seperti melakukan aktivitas  terlampau keras/melelahkan, sering terkena benturan/pukulan atau dipaksa melakukan aktivitas melebihi batas kekuatan fisik seperti : mengangkat barang berat, push up 1000 kali, lari keliling lapangan 100 kali, dsb. Sedang stress psikis terjadi akibat tekanan yang mengarah pada kejiawaan, perasaan, fikiran atau batin seseorang. Misalnya megalami masalah berat, terlalu banyak berfikir, sering terkena kesusahan/musibah, terancam jiwanya, sering cemas, dsb.
              Stress merupakan reaksi tubuh terhadap stimulus (baik stimulus fisik, atau emosional), yang cenderung membuat kita merasa tidak nyaman. Kesal, uring-uringan, letih, dan sebagainya. Jika reaksi ini berlebih, bisa jadi kesehatan kita terganggu. Penyakit yang acapkali berhubungan erat dengan stress adalah penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau kanker. Supaya kita dapat mengatasi stres secara efektif. Langkah pertama adalah menandai penyebab stress, apakah dari dalam diri kita atau dari lingkungan sekitar. Setelah itu, lakukan strategi untuk menanganinya, antara lain :
1.      Bangun lebih pagi supaya kita dapat lebih menyiapkan diri sebelum memulai aktivitas kita.
2.      Berbagai tugas dengan keluarga/ teman akan sangat membantu.
3.      Istirahat sejenak di sela-sela tugas / kesibukan aktivitas sehari-hari, meski hanya 10 menit. Ini berguna untuk “membersihkan” benak dan mengatur kembali nafas kita.
4.      Sisihkan waktu untuk berolahraga.
5.      Jangan melakukan sesuatu berlebihan di suatu kesempatan.
6.      Jangan memasang target untuk selalu sempurna. Ingat pepatah tidak ada orang yang sempurna.
7.      Belajarlah “to Say … NO !!!”
8.      Mulailah hidup teratur. Jangan biarkan hidup kita berantakan, di semua hal.
9.      Cobalah lakukan relaksasi, misalnya dengan mendengarkan musik.
10.  Jadilah seorang yang pemaaf. Jangan sedikit-sedikit naik darah.

Rabu, 09 Februari 2011

album

temu alumni kelompok yaasinan bersama menjadikan suatu moment yang tak kan terlupakan
ORGANISASI...LETS GO.......OK OK OK OK
PENDAKIAN KELOMPOK YAASINAN BERSAMA DI AIR TIGA RASA MURIA - KUDUS.
"dengan kebersamaan, jadikan hati yang beriman"
 kegembiraan yang takkan terlupakan di masjid al ilmi Universitas Muria Kudus
power rangers pramuka smansaka periode 2008 / 2009 in dukuh seti - pati
all members

Motivasi


1. Pengertian Motivasi
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian motivasi. Antara lain yaitu :
a.       James O. Whittaker
Motivasi adalah kondisi – kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
b.      Thorndike
Ia mengatakan bahwa belajar itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong keaktifan.
c.       Ghuthrie
Ia memamdang motivasi sebagai hal yang kurang penting dalam belajar yang hanya menimbulkan variasi respon pada individu dan bila dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar.
d.      Cliford T. Morgan
Menurut Morgan motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek – aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah motivating states, motivated behavior, goals or ands of such behavior.
e.       Frederick J. McDonald
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Motivasi dapat terjadi apabila ada perhatian dan dorongan untuk mencapai apa yang diinginkan.Dalam rumusan tersebut ada tiga unsur yang saling berkaitan. Antara lain :
a.       Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Hal tersebut disebabkam oleh perubahan tertentu pada sistem neurofisiologis  dalam organisme manusia.
b.      Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan. Awalnya berupa ketegangan psikologis lalu berupa suasana emosi yang menimbulkan tingkah laku yang bermotif. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya.
c.       motivasi ditandai oleh reaksi – reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi memberikan respon – respom ke arah suatu tujuan tertentu yang berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya.

2. Komponen Motivasi
Ada 2 komponen motivasi, yakni komponen dalam atau ( inner component ) dan komponen luar (outer componen) . komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar adalah keinginan dan tujuan yang nengarahkan perbuatan seseorang.
Menurut Dimyati dkk dalam bukunya menyebutkaqn bahwa motivasi mempunyai tiga komponen utama yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari pada motivasi.

3. Analisis Motivasi
Kebutuhan, motivasi, tingkah laku, tujuan dan kepuasan terdapat hubungan dan kaitan yang sangat erat. Setiap perbuatan terjadi karena adanya motivasi. Motivasi timbul karena adanya kebutuhan utnuk mencapai suatu tujuan. Setelah tercapai suatu tujuan, maka seseorang akan merasa puas, dan begitu seterusnya.
a.       Motivasi dan kebutuhan.
Kebutuhan adalah kecenderungan – kecenderungan permanen dalam diri menusia yang menimbulkan dorongan melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan.
b.      Motivasi dan drive.
Drive adalah suatu perubahan dalam struktur neuropsikologis yang menjadi dasar organis daripada perubahan energi atau yang disebut motivasi.
c.       Motivasi dan tujuan.
Tujuan adalah suatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan, yang apabila dapat tercapai akan memuaskan kebutuhan individu.
d.      Motivasi dan intensif.
Intensif adalah hal – hal yang disediakan oleh lingkungan dengan meksud merangsang siswa bekerja lebih giat dan lebih baik.

4. Fungsi Motivasi
Fungsi motivasi adalah :
a.       Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
b.      Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c.       Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku menusia.

5. Sifat Motivasi
Berdasarkan pengertian dan analisis motifasi yang dikemukakan diatas, pada pokoknya motivasi memiliki 2 sifat, yaitu dan motivasi ekstrinsik.
a.       Motivasi instrinsik ialah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan – tujuan siswa sendiri yang timbul tanpa pengaruh dari luar. Motivasi ini hidup dalam diri peserta didik dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional dan bersifat nyata atau motivasi sesungguhnya.
b.      Motivasi Ekstrinsik ialah motivasi yang disebabkan oleh faktor dari luar situasi belajar.
Kedua motivasi tersebut bergantung dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu
a.       Tingkat kesadaran diri siswa atas kebutuhan yang mendorong tingkah laku dan kesadaram atas tujuan belajar yang hendak dicapai.
b.      Sikap guru terhadap kelas
c.       Pengaruh kelompok siswa
d.      Suasana kelas juga berpengaruh terhadap munculnya sikap tertentu pada motivasi belajar siswa.

6. Prinsip Motivasi
Menurut Kenneth H. Hooveh prinsip-prinsip motivasi belajar adalah sebagai berikut :
a.       Pujian lebih efektif daripada hukuman.
b.      Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada dari luar.
c.       Pemahaman yang jelas trhadap tujuan – tujuan akan merangsang motivasi belajar.
d.      Tugas – tugas yang dibebankan oleh diri – sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk melaksanakannya daripada tugas yang dipaksakan dari luar.
e.       Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar karena akan terarah pada hal lain.
f.        Motivasi kuat erat hubungannya dengan kreatifitas.
g.       pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam memotifasi belajar dibandingkan dengan paksaan orang dewasa.


7. Upaya Meningkatkan Motivasi
Ada beberapa hal untuk meningkatkan motivasi, antara lain :
a.       Penggerakan dengan cara prinsip kebebasan, metode discovery, modifasi kompetensi, belajar discovery, brainstorming, suasana yang berpusat pada siswa, pengajaran berprogram.
b.      Pemberian harapan,  dengan cara merumuskan TIK, tujuan yang langsung, intermediate, dan jangka panjang, perubahan harapan, tingkat aspirasi.
c.       Pemberian insentif, dengan cara umpan balik hasil tes, berian hadiah, komentar, kerjasama.
d.      Pengaturan tingkah laku siswa, dengan cara restitusi dan the riple effect.